| Kirim Email | PIN BBM : ... | Whatsapp: +62857xxxxxx | Phone: 0266-xxxxxx



Sejarah Desa

a. Legenda Desa (Sasakala)

Pada Tahun 2009 di selatan Desa Cidadap terdapat wilayah terpencil yang sulit sekali tersentuh pembangunan anggaran pemerintah desa karena wilayah desanya terlalu luas diantara desa-desa lain di Kecamatan Cidadap sehingga aggaran desa tidak lagi balance untuk pembangunan seluruh wilayah.

Wilayah selatan Desa Cidadap terhubung dengan wilayah utara dengan akses jembatanlah yang sederhana karena terpisah dengan aliran sungai Citonjong. Tetapi wilayah ini dikenal dengan luasnya lahan pertanian berupa sawah dan ladang disertai penghasilan hasil bumi yang melimpah, dengan kultur seperti ini maka secara otomatis masyarakat pun bermata pencaharian petani dan pekebun, mesti demikian pemasaran hasil bumi kurang Penistribusiannya. karena akses jalan yang sulit di lalui kendaraan roda empat sehingga harus menggunakan tenaga pikul manusia yang terbatas atau tenaga ojeg yang mengakibatkan ongkos pendistribusian melonjak tinggi hingga terpengaruh pada murahnya hasil bumi masyarakat.

Pada saat kaum muda wilayah selatan Cidadap itu merintis pemecahan desa untuk memisahkan dari desa induk cidadap, dan membentuk desa baru, maka nama yang di berikan terhadap desa baru tersebut terinfirasi dari mata pencarian masyarakat yang 90% sebagai petani, sehingga tercetuslah nama MEKARTANI sebagai nama untuk pemerintahan desa baru pada rapat pertama pembentukan panitia pemekaran desa di desa induk Cidadap, sebulan kemudian diperkenalkanlah nama itu di depan masyarakat pemekaran pada musyawarah penentuan lokasi kantor desa, yang di adakan di SDN Ciaul, dan langsung diterima masyarakat sebagaai nama desa pemekaran Desa Cidadap.

b. Terbentuknya Desa Mekartani

Catatan sejarah Desa Mekartani menerangkan bahwa pada tahun 1997 sudah tardengar gaung-gaung pemekaran Desa Cidadap akan menjadi dua desa telah ada dan kabar angin itu telah terdengar sampai Pemerintah Kabupaten, Namun pada saat itu belum ada tanggapan dari pihak Pemerinatah Kabupaten Sukabumi.

Pada tahun 2009 rencana pemisahan desa untuk wilayah desa Cidadap selatan mulai muncul dengan jelas dan bukan isapan jempol semata, masyarakat wilayah selatan Cidadap mulai menuntut pihak Kecamatan untuk di samapaikan kepada BPMPD Pemerintah Kabupaten Sukabumi akan keinginan tersebut, Pemerintah Kecamatan Cidadap kemudian terjun ke wilayah itu untuk membuat jajak pendapat dengan masyarakat yang ingin dipekarkan.

Camat Cidadap kemudian memberikan ultimatum kepada Pemerintah Desa Cidadap atas wilayahnya kepanjangan tangan Bupati untuk menaggapi masalah ini menyangkut keinginan masyarakat Cidadap selatan dan harus segera mempasililitasinya dengan cara mengadakan musyawah khusus dengan BPD Desa Cidadap, dan selanjutnya untuk segera membentuk Panitia Pemekaran Desa Cidadap.

Pada tanggal 21 Juli 2010 terjadi rapat pleno BPD di hadiri Kepala Desa Cidadap membahas tentang Pemekaran Desa Cidadap dan menghasilkan rencana pembentukan panitia pemekaran desa, lokasi pembentukan panitia pemekaran desa akan dilaksanaka di lokasi wilayah yang akan di pekarkan dengan menghadirkan Pemerinatah Kecamatan dan masyarakat umum wilayah tersebut.

Beberapa waktu kemudian awal 2011 terbentuklah panitia pemekaran Desa Cidadap dengan nama desa baru adalah bernama Desa Mekartani, dan di syahkan oleh Pemerintah Kecamatan yang pada saat itu di wakili oleh Sekmat Cidadap Bapak Ruhiyat, karena Bapak Udin Saprudin Camat Cidadap waktu itu, sedang ada acara dinas di Kabupaten, lokasi rapat pembentukan panitia pemekaran Desa berlangsung di gedung SDN Ciaul Kp. Ciaul Desa Mekartani sekarang. Dengan susunan panitia adalah Ketua Bapak Ade Mahmudin , Sekretaris Bapak Abdurahman, dan Bendahara Bapak Yana Suryana dengan lokasi Kantor Desa direncanakan di Ciaul perbatasan anatara Desa Cidadap dengan Desa Hegarmulya dengan maksud sebagian masyarakat Desa Hegarmulya akan ikut bergabung dengan Desa Pemekaran dari Desa Cidadap.

Realisasi pemekaran Desa Cidadap menjadi Desa Mekartani pasca pembentukan panitia di SDN Ciaul mengalami kerincuhan dan gagal karena faktor rencana lokasi kantor yang tidak sesui dengan komitmen awal musyawarah, penempatan Kantor Desa Pemekaran terlalu berada pada wilayah Desa Hegarmulya sehingga masyarakat timur pemekaran menolak keberadannya di tambah intruksi dari pusat agar menghindari menggabungkan Desa Pemekaran dengan sebagaian wilayah desa lain yaitu Desa Hegarmulya Pada Tanggal 05 Pebruari 2011 kembali BPD mengadakan rapat pleno kedua yang agenda masih membahas tentang Pemekaran Desa Cidadap, mengingat pembentukan panitia pertama gagal, rapat tersebut manghasilkan kesepakatan bahwa akan harus dibentuk kembali panitia pemakaran dan recana Kantor Desa di bangun sesui ketentuan dan asfirasi masyarakat minimal 75 % suara. Kemudian akhirnya lahirlah Perdes kembali tentang Pembentukan Panitia Pemekaran Desa Cidadap no 01 tahun 2011 tanggal 07 Februari 2011 dengan susunan Panitia Bapak Asep Mulyadi, S.IP sebagai Ketua, Bapak Asep Ma’rup, Sebagai Sekretaris dan Bapak H. Supyan sebagai Bendahara di bantu seksi-seksi lainnya. Atas Asfirasi masyarakat dan kesediaan salah satu warga Desa Pemekaran Mekartani menghibahkan tanahnya untuk Lokasi pembangunan Kantor Desa yang di pelopori oleh Bapak RT Royani sebagai menantu dari pemilik tanah atas nama Bapak Utin di blok Bojongsirna Dusun 2 sekarang dusun 4 seluas 800 meter persegi. Kemudian disusul pembangunan Kantor Desa Mekartani dengan anggaran dari swadaya masyarakat dengan ukuran 7 x 6 meter.

Pasca pembentukan panitia desa pemekaran yang kedua perjalanan perjuangan mulai berjalan disertai dukungan dari mantan panitia pemekaran yang pertama berbagai kendala dilalui dan berbagai prosedur di laksanaka dengan kerjasama dan koordinasi yang baik antara panitia dan masyarakat serta pihak Kecamatan terutama pendanaan yang mendukung lancarnya pemekaran di hasilkan dari hasil swadaya bersama.

Akhirnya dengan jerih payah pengorbanan pemikiran, tenaga, bahkan materi dari panitia dan masyarakat, serta tokoh masayarakat demi terwujudnya cita-cita akan memiliki Desa Mekartani terlepas dari Desa Cidadap. Pada tanggal 11 Juni 2012 terbentuklah Desa Mekartani dengan 18 desa pemekaran lainnya se wilayah Kabupaten Sukabumi, lepas dari Pemerinatahan Desa Cidadap di tetapkan oleh Bupati Sukabumi Bapak Sukmawijaya MM, di Desa Bojongraharja Kecamatan Cikembar sekaligus pelantikan Pejabat Sementara Kepala Desa Mekartani Kecamatan Cidadap Bapak Asep Nasruloh.

Setelah syahnya Desa Mekartani maka dibentuklah BPD Baru Perangat Desa baru untuk lancarnya sistem Pemerintahan di Desa Mekartani, dan penataan wilayah administratif desa yang tebagi kedalam 4 kedusunan yang menaungi 10 ke RT-an sertai pengangkatan Kepala Dusun dan RT oleh Kepala Desa Mekartani, pembentukan organisasi-organisasi yang mendukung jalannya pemekanisme Pemeritahan Desa.

c. Sejarah Pemerintahan Desa

Perjalanan pemerintahan Desa Mekartani belum begitu panjang karena terbentuk pada tanggal 11 Juni 2013 hingga disusunnya RPJMDes Dan RKPDes tahun 2013 baru ± 1 tahun sehingga masih dipinpin oleh PJS. Yaitu Bapak Asep Nasruloh dan baru berencana diadakan pemilihan Kepala Desa pertengahan tahun 2013 Oleh BPD Desa Mekartani. Kebudayaan Masyarakat Mekartani yang ada sejak zaman dulu diantaranya Tradisi Ngaruat lembur, Tradisi Ziarah Kubur, Tradisi Hajat Tujuh Bulan, Tradisi Potong tumpeng,tradisi marhaba’an tradisi turun mandi anak disunat, tukeur Pangarih dan lain-lain. Di Desa Mekartani ada dua hal yang menjadi sangat terkenal dan menjadi ciri khas yaitu makanan tradisional LANTAK KERUPUK GADUNG dan tempat ALAT PENGUKUR AIR PENINGGALAN JAMAN JEPANG Di Cimanggu.


1.   

1.3.Sejarah Pembangunan Desa

TAHUN
KEJADIAN YANG BAIK/ KEBERHASILAN
KEJADIAN YANG BURUK/ KEGAGALAN
2012
Pembagunan Balai Desa Mekartani
Hampir terlambat pengajuan Pjs. Kepala desa Karena Faktor Akademik
2012
Pelebaran seluruh jalan Desa menjadi 2,5 meter


2013
Pebaikan Jalan- rusak seluruh desa


2013
Pembentukan Panitia Pilkades Periode 2013-2019

2013
Pelantikan kepala desa terpilih periode 2013-2019









Kegiatan Camat Cidadap saat upacara Hari Sumpah Pemuda di Cibadak

Alhamdulillah sebagian ruas jalan menuju Cibarengkok Cidadap, secara bertahap sudah di hotmix.

Warga masyarakatku tercinta pengguna kendaraan roda dua terutama para pelajar yang sedang dibonceng, di  pagi hari berangkat menuju ke sekolah agar berhati-hati supaya tidak tergelincir di beberapa belokan/tikungan, jangan saling menyalip, jangan ngebut, tingkatkan terus prestasi, rajin belajar. Semoga menjadi pelajar yang sukses.

Hatur nuhun Bapak Bupati, Bapak Wakil Bupati sebagian jalan sudah mulai bagus, sebagian sedang proses perbaikan, sebagian besar yang masih rusak mudah mudahan tahun 2017 bisa di perbaiki kembali serta menjadi prioritas utama, karena jalan ini sangat potensial untuk menghubungi antara Kabupaten Sukabumi dan Cianjur menuju lintas Selatan Jabar, yaitu Bandung selatan Garut selatan, Tasikmalaya, Pangandaran



Budidaya Ikan Soro: Koordinasi Budidaya Ikan TORSORO di Bogor, Minggu, 30 Oktober 2016, penelitian dan pengembangan ikan Torsoro, species ikan serupa yang terdapat di sungai Cibuni Kecamatan Cidadap.

Dalam acara  Bimbingan Teknis Potensi Pariwisata Mancanegara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, salah seorang pemateri menyebutkan " Sukabumi merupakan sorga di Tatar Pasundan." Tentu saja ungkapan menarik ini bukan merupakan luapan hiperbolik dan berlebihan karena secara kasat mata wilayah ini memiliki berbagai keanekaragaman potensi baik sumberdaya alam maupun mineral.

Kehadiran obyek wisata Geopark Ciletuh –beberapa tahun lalu- seolah telah mengubah cara pandang dan paradigma pemerintah serta masyarakat Sukabumi dalam memberikan kesan lebih terhadap kampung halamannya sendiri. Betapa, keindahan dan potensi alam di Sukabumi ini tidak kalah jauh dengan potensi-potensi yang dimiliki oleh daerah lain seperti Bali.

Beberapa bulan lalu, tulisan saya: Sagaranten hingga Cidadap, Sawarga Maniloka di Sukabumi diterbitkan oleh harian ini dengan tujuan untuk membuka cakrawala berpikir kita tentang kemolekan Sukabumi ini. Brouwer –meskipun dalam cakupan lebih luas – menyebutkan, daerah ini (Nusantara) diciptakan oleh Tuhan saat Dia sedang tersenyum.

Opini dan wacana yang berkembang bukan hanya di Sukabumi sendiri, secara nasional, Geopark Ciletuh dalam pemberitaan National Geographic ditulis, Geopark Ciletuh telah  dikukuhkan oleh UNESCO sebagai Geopark Nasional. Kementerian ESDM menargetkan Geopark Ciletuh menjadi UNESCO Global Geopark di tahun 2017 mendatang. 

Berbagai potensi alam lain –malah masih lebih banyak – dan belum terpublikasikan dan ditemukan di Sukabumi. Kecenderungan yang lebih dominan saat ini yaitu, siapapun masyarakat Sukabumi terutama berbagai komunitas telah memiliki semangat dalam mempublikasikan potensi-potensi daerahnya. Kecenderungan ini menjadi satu alasan, Kota dan Kabupaten Sukabumi akan mewujud menjadi obyek wisata terluas di Negara ini. 

Harus diakui, keterlibatan komunitas-komunitas di Sukabumi telah menjadi domain lahirnya obyek-obyek wisata baru di daerah ini. Di Desa Padaasih, para pemuda dan berbagai komunitas telah menjadi pelopor munculnya obyek wisata Gunung Sunda. Sampai saat ini, jumlah pengunjung domestik telah mencapai 1.000 – 1.500 orang di hari libur. Prestasi ini merupakan nilai signifikan bagi obyek wisata baru.

Jika kita membandingkan Sukabumi dengan obyek wisata di daerah lain seperti Bali, daerah yang disebutkan terakhir memang lebih dikenal oleh wisatawan mancanegara daripada Sukabumi. Hal ini berbanding lurus dengan budaya masyarakat dan regulasi pemerintah daerah tersebut. Promosi besar-besaran telah dilakukan oleh pemerintah Bali bahkan mendapat dukungan penuh pemerintah pusat sejak era Orde Baru. Di zaman itu, masyarakat Sukabumi hanya baru mengenal Pelabuhanratu, Selabintana, Pondok Halimun, Warnasari sebagai obyek wisata.

Ujunggenteng saja baru menjadi destinasi wisata di penghujung tahun 90-an. Sebelumnya, Ujunggenteng lebih sering dikunjungi oleh para siswa dari Sekolah Menengah Atas dan Mahasiswa  Perguruan Tinggi yang memiliki kepentingan dalam penelitian ilmiah.

Ada hal berbeda antara wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi. Kota Sukabumi menghadapi persoalan dalam pembangunan dan pengembangan obyek-obyek wisata baru karena kekurangan sumberdaya dan potensi alam, tidak ditemui gunung dan pantai di wilayah ini, sungai Cimandiri berbatasan langsung dengan wilayah kabupaten. Sampai tahun 98, pemandian air panas Cikundul masih merupakan obyek wisata yang dikelola oleh masyarakat setempat secara individual. Daerah ini merupakan salah satu desa pemekaran yang terletak di Kecamatan Baros sebelum dimekarkan menjadi Kecamatan Lembursitu.  

Kekurangan sumberdaya dan potensi alam di Kota Sukabumi menjadi salah satu penyebab jarang sekali kegiatan kepariwisataan dan pengembangan budaya serta kearifan lokal diusulkan oleh masyarakat dalam kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) selama hampir satu dasawarsa. Ini juga berbanding lurus dengan sasaran utama Pemerintah Kota masih terfokus pada tiga sasaran: pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat. 

Pariwisata menemukan harapan baru di Kota Sukabumi ini ketika Lembursitu dicanangkan sebagai kawasan strategis wisata alam. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menentukan zona-zona wisata, bagian utara sebagai zona wisata kuliner, wilayah selatan sebagai zona wisata alam. Zonasi wisata di daerah selatan sudah tentu harus disertai regulasi dari pemerintah tentang konsevasi dan pengamanan alih fungsi lahan. Degradasi lahan pertanian ke lahan pemukiman menjadi masalah juga bagi Kota Sukabumi. 

Pemerintah Kota Sukabumi harus mencari jalan keluar yang tepat dalam membangun dan melahirkan obyek-obyek wisata baru. Para aktivis dan komunitas seperti Sukabumi Heritages, Bumi Kreatif telah memberikan solusi alternatif tentang pengelolaan heritages-heritages di Sukabumi. Sayangnya, Kota Sukabumi sendiri sampai saat ini belum menemukan citra atau 'branding' khusus sebagai identitas wilayahnya.

Kang Warsa

Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry 10 saya dengan jaringan Indosat.


Sebagai salah seorang Tim Ekonomi Kabupaten Sukabumi, H. Andri Setiawan Hamami secara telaten melakukan sosialisasi Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

Setelah dua minggu lalu melakukan sosialisasi di Desa Sukatani, pada Hari Kamis (8 September 2016), sosialisasi diselenggarakan di Kecamatan Cidadap.

Kecamatan Cidadap berada sekitar 8-10 Km dari Jalan Utama Sagaranten merupakan sebuah wilayah dengan berbagai potensi agararis (perkebunan, hutan, dan pertanian).

Disebutkan oleh Camat Cidadap, Jenal Abidin, potensi pertanian dan perkebunan ini didominasi oleh pisang 'tanduk'.

Pejabat berwenang Cidadap ini menyebutkan potensi lainnya yang terdapat di Kecamatan ini yaitu peternakan domba. Kecuali itu, sampai saat ini, Kecamatan ini juga merupakan daerah penghasil jahe, vanili, dan jagung.

Hal tersebut disampaikan oleh Jenal Abidin pada sambutan sosialisasi Bumdes yang dihadiri oleh unsur Muspika dan tokoh masyarakat setempat.

Materi sosialisasi yang disampaikan oleh H. Andri Setiawan Hamami berisi beberapa strategi peningkatan perekonomian di perdesaan. Desa harus menjadi pusat kekuatan perekonomian di negara ini, sebab apa yang dimiliki oleh setiap desa di Kabupaten Sukabumi merupakan potensi yang harus digunakan secara maksimal.

Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) disebutkan oleh H. Andri akan menjadi salah satu lembaga perekonomian di setiap desa di masa yang akan datang jika dikelola secara serius.

Hal penting sebagai salah satu syarat pendirian Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di setiap desa antara lain; Surat Keputusan dari Kepala Desa, adanya kepengurusan Bumdes, dan data-data potensi desa.

Dialog Dengan Camat Cidadap: Bapak Jenal Abidin



Salah satu potensi ekonomi yang dimiliki Kecamatan Cidadap yaitu tersedianya para peternak domba. Potensi ini dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi Kecamatan Cidadap dengan mengadakan pelatihan ternak domba kepada para peternak di kecamatan tersebut.

Peternakan domba di Kecamatan Cidadap merupakan salah satu potensi ekonomi yang bisa menunjang Program Badan Milik Desa (Bumdes) di Kabupaten Sukabumi.

Pada saat yang sama, bertempat di Kantor BNI Sukabumi, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menyelenggarakan pertemuan dengan Forum Silaturahmi Bumdes se-Kabupaten Sukabumi.













 



Kondisi Desa

2.1.1. Sejarah Desa

Tenjolaut adalah desa baru, hasil pemekaran dari Desa Hegarmulya. Terletak di garis terluar bagian selatan Kecamatan Cidadap dengan luas wilayah sekitar 947,70 Ha dan jumlah penduduk 1.562 jiwa. Terbagi ke dalam 609 Kepala Keluarga, 2 Kedusunan, 4 Rukun Warga dan 8 Rukun Tetangga.

Upaya untuk memekarkan desa sesungguhnya sudah dirancang sejak tahun 1988. Ini akibat Desa Hegarmulya dinilai memiliki wilayah terlalu luas sehingga pelayanan terhadap masyarakat tidak terlaksana secara optimal. Namun upaya pemekaran desa tersebut selalu kandas di tengah jalan.Meskipun demikian harapan warga Desa Hegarmulya, khususnya warga asal Kedusunan Walantara dan Kedusunan Cipicung, tak pernah padam. Mereka tetap pada hasratnya untuk memekarkan desa.

Keinginan warga Kedusunan Walantara dan Kedusunan Cipicung untuk memisahkan diri dari Desa Hegarmulya cukup beralasan. Kedua kedusunan itu terkenal sebagai pembayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terbesar, bahkan jumlah PBB Kedusunan Walantara lebih besar hampir dua kali lipat dari Desa Banjarsari Kecamatan Cidadap. Sementara infrastruktur di dua kedusunan tersebut sangat memprihatinkan.Dari sekitar 30 KM jalan yang melintang di dalamnya, seluruhnya masih berupa jalan tanah.Belum ada se-senti pun yang diperkeras.

Letak Dusun Walantara dan Dusun Cipicung yang berada di garis terluar sering dijadikan alasan.Tak heran bila usulanpembukaan jalan baru, perkerasan jalan dan pembuatan jembatan yang menghubungkan Dusun Walantara dan Kantor Desa Hegarmulya sekaligus akses utama menuju Kantor Kecamatan Cidadap bagaikan lagu klasik. Selalu menjadi prioritas usulan dalam setiap MAD PNPM dan Musrenbang Kecamatan, tapi belum pernah direalisasikan. Masyarakat kedua dusun itupun terus terbenam dalam kemiskinan.

Puncaknya terjadi pada tahun 2009.Amarah warga meledak gara-gara perkerasan jalan desa antara Walantara-Kantor Desa Hegarmulya kembali dibatalkan.Padahal warga sudah selesai melakukan pemapanan.Program yang didanai PNPM Mandiri Pedesaan itu tak jadi gara para pelaku PNPM Desa Hegarmulya tak mampu menyelesaikan perkerasaan Jalan Cikupa tepat waktu.Alih-alih dipending, yang terjadi perkerasan jalan Walantara-Kantor Desa Hegarmulya justru dibuang dari daftar prioritas kegiatan.Sedangkan perkerasan jalan Cikupa kembali mendapatkan tambahan anggaran.

Merasa diberi harapan palsu, warga kemudian memburu para pelaku PNPM. Sementara para pelaku PNPM asal Kedusunan Walantara dan Kedusunan Cipicung sepakat mengundurkan diri. Mereka kemudian bergabung menjadi penggiat pemekaran desa. Alhasil, pada 11 Juni 2012, Bupati Sukabumi H. Sukmawijaya meresmikan berdirinya Desa Tenjolaut, desa baru hasil pemekaran dari Desa Hegarmulya sekaligus melantik Sdr. SOLEH sebagai Penjabat Kepala Desa Tenjolaut. Pria asal Walantara itu terpilih menjadi Penjabat Kepala Desa Tenjolaut setelah menyisihkan 9 (Sembilan) kandidat lainnya.

2.1.2. Sejarah Pembangunan Desa

TAHUN
KEJADIAN YANG BAIK/ KEBERHASILAN
2012
Peresmian Berdirinya Desa Tenjolaut oleh Bupati Sukabumi, H. Sukmawijaya

2012
Pelantikan Penjabat Kepala Desa Tenjolaut oleh Bupati Sukabumi, H. Sukmawijaya
2012
Pelantikan BPD Tenjolaut oleh Camat Cidadap
2012
Pembangunan Kantor Desa Tenjolaut
2012
Pembangunan Posyandu Palabuan
2012
Pembangunan MCK, Pemasangan KWH, dan sarana penunjang lainnya bagi Posyandu Walantara
2013
Perpanjangan Masa Jabatan Penjabat Kepala Desa Tenjolaut
2013
Pelebaran Jalan Desa Walantara-Pasir Gedang
2023
Pelaksanaan Pilkades Pertama di Desa Tenjolaut
2014
Pembangunan Poskesdes
2014
Pelebaran Jaringan Listrik Dusun Cipicung
2014
Rehab Kantor Desa
2014
Pembangunan TPT Desa Tenjolaut
2014
Pembanguna Jembatan Legok Kadu
2014
Perkerasaan Jalan Mekarja-Pasir Gedang
2014
Pembangunan Jembatan Cikujang
2014
Pembangunan Jembatan Cipetir
2014
Rabat Beton Ciengke
2014
Rabat Beton Citatah-Pasirkaung
2014
Pembangunan Areal Lapang Kantor Desa Tenjolaut
2014
Perkerasan Jalan Tenjolaut- Mekarjaya
2015
Perkerasaan Jalan Tenjolaut – Hegarmulya
2015
Perkerasaan Jalan Pasirkaung – Cipicung Muara
2015
Perkerasan Jalan Walantara-Palabuan
2015
Pemagaran Poskesdes Tenjolaut
2015
Pembuatan Areal Parkir Poskesdes Tenjolaut
2015
PAMSIMAS
2015
Pembuatan SAB Pasirkaung
2015
Puatan SAB Kp. Walantara dan Kampung Citatah
2015
Pembangunan MCK 6 buah di 6 RT
2015
Pembangunan Mushola Desa
2015
Pembangunan Panggung Serba Guna Desa
2015
Pembangunan sarana Olahraga Bola Voley Desa
2015
Pembangunan jembatan Ohan -Palabuan
2015
Pembangunan Jembatan Cipicung
2015
Pembangunan Jembatan Gantung Sungai Cikarang
2015
Pembangunan MCK Desa
2016
Pembangunan Aula Desa
2016
Pemagaran Kantor Desa
2016
Plat Beton Cijati
2016
Plat Beton Klewih
2016
Plat Beton Astana
2016
Perkerasan Jalan Walantara –Palabuan
2016
Perkerasan Jalan Cipicung Muara-S. Cikarang
2016
Perkerasan Jalan Pasirkaung-Cipicung Muara
2016
Rabat Beton Jalan Tenjolaut-Hegarmulya


2.1.3. Demografi

2.1.3.1. Letak Geografis

Desa Tenjolaut terletak di Bagian Selatan Kecamatan Cidadap dengan luas wilayah 947,70 Ha, terdiri dari 2 Dusun, 4 Rukun Warga dan 8 Rukun Tetangga (RT). Desa Tenjolaut memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut:

Sebelah Utara
:
Desa Hegarmulya Kecamatan Cidadap
Sebalah Timur
:
Desa Hegarmulya Kecamatan Cidadap
Sebelah Selatan
:
Kabupaten Cianjur
Sebelah Barat
:
Kecamatan Cidolog
Jarak dari Ibukota Kabupaten
:
125 KM
Jarak dari Ibukota Kecamatan
:
15 KM
Jarak dari Desa ke Jalan Beraspal
:
10 KM

Peta Desa Tenjolaut



2.1.3.2. Topografi

Desa Tenjolaut berada di ketinggian antara 200-400 m dpl (di atas permukaan laut). Sebagian besar wilayah Desa Tenjolaut adalah berbukit dengan kemiringan antara 20-40. Di sebelah Utara dibatasi oleh Sungai Cikidang dan Sungai Cipaku yang sekaligus menjadi batas dengan Desa Hegarmulya, demikian juga di sebelah Utara. Di sebelah Selatan dibatasi oleh Sungai Cibuni yang sekaligus menjadi batas dengan Kabupaten Cianjur, sedangkan di sebelah Barat dibatasi oleh Sungai Cikarang yang merupakan batas dengan Kecamatan Cidolog.

2.1.3.3. Hidrologi dan Klimatologi

Aspek hidrologi suatu wilayah desa sangat diperlukan dalam pengendalian dan pengaturan tata air wilayah desa.Berdasarkan hidrologinya, aliran-aliran sungai di wilayah Desa Tenjolaut membentuk pola Daerah Aliran Sungai, yaitu DAS Cibuni. Tercatat beberapa sungai maupun selokan baik skala kecil, sedang dan besar, terdapat di Desa Hegarmulya, seperti:

1.Sungai Cibuni (Terbesar, batas wilayah dengan Kab. Cianjur)
2.Sungai Cikarang (Batas wilayah dengan Kecamatan Cidolog)
3. Sungai Cipicung
4. Sungai Cikidang
5. Sungai Cikamuding
6. Sungai Cimanggah Dua
7. Solokan Serepet
8. Solokan Cilubang

Disamping itu ada juga beberapa mata air yang biasa digunakan sebagai sumber mata air bersih, maupun sumber air untuk pertanian.Mata air utama yang menghidupi masyarakat Desa Tenjolaut diantaranya:

1. Mata Air Cisalada di Kampung Palabuan
2. Mata Air Citeureup di Kampung Walantara
3. Mata Air Cipicung di Kampung Cipicung

Secara umum akhir-akhir ini terjadi penurunan kualitas curah hujan dan jumlah hujan dibanding keadaan tahun sebelumnya, hal ini dapat berpengaruh terhadap beberapa sumber mata air yang menjadi sumber kehidupan masyarakat penggarap sawah.


2.1.3.4.Luas dan Sebaran Penggunaan Lahan

Pada umumnya lahan yang terdapat di Desa tenjolaut digunakan secara produktif, dan hanya sedikit saja yang tidak dipergunakan.Hal ini menunjukan bahwa kawasan desa Hegarmulya memiliki sumber daya alam yang memadai dan siap untuk diolah. Luas lahan berupa sawah semi teknis seluas 18,10 Ha, tadah hujan 39,90 Ha, pekarangan pemukiman 45,07 Ha, perkebunan rakyat 193,20 Ha, pertanian 648,30 Ha, Pasilitas umum 2,03 Ha dan Perikanan 1,10 Ha. Untuk lebih jelasnya mengenai luas tanah dan penggunaannya dapat dilihat pada tablel berikut:

Sawah (Ha)
Darat (Ha)
Semi
Teknis
Tadah
Hujan
Pekarangan
Perkebunan
Pertanian
Fasilitas
Perikanan
Pemukiman
Rakyat
Umum
18,10
39,90
45,07
193,20
648,30
2,03
1,10


2.1.4. Keadaan Sosial

2.1.4.1 Kependudukan

Penduduk Desa Tenjolaut berdasarkan data terakhir hasil sensus penduduk tahun 2010 tercatat sebanyak 1.554 jiwa, selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya rata-rata 1%. Pada Tahun 2019 jumlah penduduk Desa Tenjolaut diperkirakan akan mencapai 1.670 jiwa.

JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN UMUR

Penduduk
Pria
Wanita
Jumlah
Balita
               54
               88
             142
Anak-anak
             103
             149
             252
Dewasa
             539
             629
           1,168
Jumlah
             696
             866
           1,562


JUMLAH PENDUDUK TIAP DUSUN

Nama Dusun
Jumlah KK
Penduduk
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Walantara
374
371
463
834
Cipicung
235
325
403
728

609
696
866
1.562


JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN KEMISKINAN

Desa Tenjolaut
Pra KS
KS 1
KS 2
KS 3
KS Plus
60
158
180
215
50


2.1.4.3. Kesehatan

Pelayanan keesehatan masih menjadi hal paling memprihatinkan.Sampai saat in Desa Tenjolaut belum memiliki tenaga medis/dokter dan bidan.Jarak menuju pusat pelayanan kesehatan yang jauh membuat warga yang sakit malas berobat ke Puskesmas. Bahkan tak sedikit proses persalinan dan nipas yang terpaksa ditangani secara tradisional oleh dukun beranak. Akibatnya Indeks Kesehatan masyarakat masih sangat rendah.


TENAGA KESEHATAN

No
Tenaga Kesehatan
Jumlah
Ket.

1
Medis
Doktor Umum
-

Dokter Spesialis
-

2
Keperawatan
Bidan
1

Mantri kesehatan
-

3
Partisipasi Masyarakat
Dukun Bayi
5

Poskesdes
1

Posyandu
4

Polindes
-

POD
-

Desa Siaga
-

Kader Kesehatan Aktif
20

Paraji Sunat
-

JUMLAH
31



2.1.4.5. Pendidikan


PENDIDIKAN FORMAL DAN NON-FORMAL

No
Uraian
PAUD
SD
SLTP
SLTA
1
Guru
6
18
-
-
2
Murid
43
110
-
-


SARANA PENDIDIKAN

No
Nama Sekolah
Jenjang
Status
Lokasi
Jumlah Murid
1
PAUD WALANTARA
PAUD
SWASTA
WALANTARA
28
2
PAUD CIPICUNG
PAUD
SWASTA
CIPICUNG
15
3
MD DARUL ULUM
MD
SWASTA
WALANTARA
62
4
MD NURUN NIDZOM
MD
SWASTA
CIKALAPA
38
5
SD WALANTARA
SD
NEGERI
WALANTARA
62
6
SD KALAPA INDAH
SD
NEGERI
CIKALAPA
38


2.1.5. Kesejahteraan Sosial (Masyarakat)

Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kesejahteraan sosial meliputi proses globalisasi dan industrialisasi serta krisis ekonomi dan politik yang berkepanjangan. Dampak yang dirasakan diantaranya semakin berkembang dan meluasnya bobot, jumlah dan kompleksitas berbagai permasalahan sosial.


PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

No
Masalah Kesejahteraan Sosial
Jumlah
Keterangan
1
Anak terlantar
-

2
Anak Nakal
-

3
Pengemis
-

4
Gelandangan
-

5
Korban NAPZA
-

6
Pekerja Sek Komersial
-

17
Eks Narapidana
-

18
Penyandang Cacat
7

9
Penyandang Cacat Eks Penyakit Kronis
-

10
Keluarga Miskin Sosial
204

11
Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis
-

12
Keluarga Rumahnya Tidak layak Huni
181

13
Wanita Rawan Sosial Ekonomi
45

14
Janda PKRI
-

15
Korban Bencana Alam
37

16
Komunitas adat terpencil
-



2.1.5.1. Ketenagakerjaan

Berkaitan dengan perkembangan situasi dan kondisi ketenagakerjaan di Desa Tenjolaut sampai akhir tahun 2013, masih menunjukkan keadaan kondusif, walaupun di pihak lain ketidakadaan lapangan kerja telah mengakibatkan terus meningkatnya jumlah urbanisasi, dan TKI ke luar negeri.

2.1.5.2. Pemuda dan Olahraga

Dalam hal kepemudaan, pada tahun 2013 tidak terlepas dari aktifitas dan eksistensi Karang Taruna, baik level desa maunun level Kedusunan, sedangkan jumlah anggota karang taruna aktif untuk level desa berjumlah + 30 orang, serta hampir seluruh usia karang taruna terlibat aktif di kepengurusan Tingkat Kedusunan, baik pengurus aktif, maupun anggota biasa.

Sedangkan organisasi keolahragaan yang ada di Desa Tenjolaut cukup variatif, namun semua organisasi tersebut masih dikelola secara amatir, dan hanya penyaluran kegemaran saja. Untuk lebih jelasnya data organisasi keolahragaan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

DATA PERKUMPULAN OLAHRAGA

No
Klub Olahraga Yang Terdaftar
Jumlah
Keterangan
1
Klub Sepakbola
4

2
Klub Bola Voli
8

3
Klub Bulu Tangkis
-

4
Klub Tenis Meja
-

5
Klub Senam Sehat
-

7
Klub Pencaksilat
-

8
Klub Futsal
-

JUMLAH
12



2.1.5.3. Kebudayaan

Beberapa kelompok kesenian masih tetap eksis di Desa Tenjolaut.Namun jumlahnya terus mengalami penurunan.Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah desa Tenjolaut.


KELOMPOK BUDAYA DAN SENI

No
Jenis Kelompok Kesenian yang ada
Jumlah Group
Status
1
Seni Calung
-

2
Wayang Golek
-

3
Degung
-

4
Reog
-

5
Pencaksilat
-

6
Tagoni/Rebana
3
Pasif
7
Upacara Adat
-

JUMLAH
3


2.1.5.4. Tempat Peribadatan

No
Jenis
Jumlah
Ket.
1
Masjid
8

3
Langgar dan Mushola
24

4
Madrasah
2



2.1.6. Keadaan Ekonomi

2.1.6.1. Pajak dan Retribusi Desa

Pendapatan Pajak dan Retribusi Desa Tenjolaut lumayan tinggi.Terutama dari sektor Pajak Bumi Bangunan.Kendati jumlah penduduknya lebih sedikit disbanding desa-desa lain yang ada di Kecamatan Cidadap, namun jumlah penerimaan PBB Desa Tenjolaut lebih besar dua kali lipat dibanding desa lainnya.


RETRIBUSI

No
Jenis Retribusi
Jumlah

1
Pajak Desa
82.126.096
2
Retribusi Desa
10.025.000
3
Lain-lain
15.000.000
JUMLAH
107.151.096


2.1.6.2. Prasarana dan Sarana Sosial Ekonomi

Pada umumnya jenis sarana sosial ekonomi masyarakat Desa Tenjolaut berupa lahan pertanian dan usaha perdagangan, terutama warung kebutuhan rumah tangga sehari-hari yang berskala kecil.

Hal ini yang menjadikan Desa Tenjolaut terus terbenam dalam kemiskinan.Tidak adanya infrastruktur jalan yang baik membuat para pengusaha kecil dan ekonomi masyarakat sangat sulit berkembang.

Adapun jumlah warung yang menjual kebutuhan sehari-hari di Desa Tenjolaut sebanyak 37 buah. Sedangkan jumlah penduduk yang memiliki mata pencaharian sebagai petani sebanyak 1.015 orang, 92.03 % dari jumlah penduduk Desa Tenjolaut.

2.1.6.3. Transportasi dan perhubungan

Panjang jalan di Desa Tenjolaut mencapai 30 KM. Dari jumlah itu semuanya masih berupa jalan tanas, belum ada yang diperkeras.Ini membuat warga Desa Tenjolaut sangat sulit dalam memasarkan hasil bumi.Satu-satunya alat transportasi adalah ojeg.Itupun hanya saat musim kemarau.

2.1.6.4. Telekomunikasi dan Informasi

Penggunaan jaringan komunikasi di Desa Tenjolaut khususnya sambungan telepon Rumah belum ada, hanya menggunakan telepon genggam (handphone) dengan signal yang belum merata .

2.1.7. Pengairan dan Keirigasian

Penanganan keirigasian/pengairan diarahkan dalam rangka memenuhi kebutuhan para petani sawah dan kolam air tawar, maupun tanaman palawija.Namun harapan warga untuk mendapatkan bantuan pembangunan irigasi dari pemerintah belum ada.Akibatnya semua area pertanian di Desa Tenjolaut masih berupa sawah dan ladang tadah hujan.

2.1.7.1. Air Bersih

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya seperti minum, memasak, mencuci, dan sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, saat ini penduduk Tenjolaut sebagian besar masih menggunakan mata air konvensional (Non PAM), seperti sumur gali sebanyak 85,3 %, fasilitas air umum (bersama-sama) sebanyak 8,5 %. Selebihnya menggunakan aliran air sungai.

No
Jenis Sumber Air Bersih  Yang Digunakan Masyarakat
Persentase (%)

1
PAM
-
2
Sumur Pompa
-
3
Artesis
4
4
Sumur Gali
85,3
5
Fasilitas Air Bersama
7,5
6
Kali/Sungai
3.2


2.1.7.2. Air Limbah

Jenis limbah yang terdapat di Desa Tenjolaut dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu limbah domeskik dan limbah non domeskik.Limbah domeskik merupakan limbah hasil buangan rumah tangga dari kegiatan mandi, cuci, dan kakus. Sedangkan limbah non domestik adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan non rumah tangga, seperti limbah penggilingan padi, limbah ternak, dan sebagainya.

Sistem pembuangan limbah domeskik selain menggunakan jamban keluarga berupa septictank-cubluk, juga memanfaatkan sungai, dan kolam, dan pembuangan langsung ke saluran drainase yang ada.

2.1.8. Energi

Salah satu kebutuhan paling mendesak bagi sebagian warga Desa Tenjolaut adalah jaringan listrik, terutama bagi masyarakat yang ada di wilayah Kedusunan Cipicung yang hingga tahun 2013 ini masih belum tersambung jaringan listrik.

2.1.9. Musim

Di desa Tenjolaut ada 2 musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan.

2.1.10. Pola Penggunaan Lahan Pertanian

Lahan Sawah dimusim penghujan ditanami padi dan musim Kemarau kadang ditanami palawija, atau bahkan masih ada petani yang memaksakan untuk menanam padi,

Lahan Pekarangan ditanami macam-macam tanaman kecil, pohon Buah dan Kayu bahan Bangunan.

2.2. Kondisi Pemerintahan Desa
2.2.1.Pembagian Wilayah Desa

Desa Tenjolaut terdiri dari 2 Dusun, 4 RW dan 8 RT

2.2.2 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa

KETUA LPMD

KEPALA DESA


KETUA BPD
H. SANUSI
SOLEH
H. JAIZ H

KETUA PKK



SEKDES
TUTI

DIMAN











KETUA MUI

KAUR PERENCANAAN
KAUR KEUANGAN
KAUR UMUM
H. YUSUF G.A

RAHMAD
H. BUBUN
SUNADAR










KASI PEM
KASI KESEJAHTERAAN
KASI PELAYANAN
CEPI MISBAH
DODI DORES
ASEP SOBANDI

KADUS CIPICING





KADUS WALANTARA
RAHMAN
MUHTAR


2.2.3. Kondisi Pemerintahan Umum

2.2.3.1. Pelayanan Catatan Sipil

Pelayanan yang berkaitan dengan pengaturan kependudukan yaitu, KK, KTP, NIK (surat pengantar saja), serta pelayanan yang berhubungan dengan catatan sipil berupa akta kelahiran, akta kematian, akta perkawinan, dan akta-akta lainnya. Jumlah cakupan layanan pendaftaran penduduk dan catatan sipil tahun 2012 terdiri dari NIK berjumlah = …0… buah, Kartu Keluarga = 512 buah, KTP = 996 buah, dan akta-akta lainnya sebanyak = 25 buah.


DATA CASIP

No
Jenis Layanan
Jumlah
Ket.
1
NIK
-

2
KK
195

3
KTP
996

4
Akta-akta Catatan Sipil
25

5
Akta-akta lainnya
-



2.2.3.2. Perijinan

Di Desa Tenjolaut, kesadaran mesyarakat dalam hal pembuatan perijinan masih sangat minim terutama dalam hal Ijin Mendirikan Bangunan, adapun jenis perijinan yang ada dan sering dibuat oleh masyarakat adalah Ijin Keramaian.

2.2.3.3. Aparatur Pemerintahan

Jumlah pegawai di lingkungan Pemerintah Desa Tenjolaut sebanyak 1 orang Kepala Desa, 3 orang Kasi, 3 Orang Kasi, 2 orang dan 2 orang Kepala Dusun.

JUMLAH APARATUR

No
Jenis Layanan
Jumlah
Ket.
1
Kepala Desa
1

2
Sekretaris Desa
1

3
Kepala Seksi
3

4
KepalaUrusan
3

5
Kepala Dusun
2

6
Ketua RW
4

7
Ketua RT
8



2.2.3.4. Isu Strategis

Isu Strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau belum dapat dan memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap. Isu strategis Pembangunan Desa :

  • Kualitas pelayanan umum pemerintahan masih dirasakan belum memuaskan bagi sebagian masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, kependudukan, sarana prasarana umum.
  • Kompetensi dan daya saing penduduk usia produktif/angkatan kerja masih dirasakan kurang memenuhi harapan dunia usaha, sehingga peluang kerja dan peluang usaha yang ada kurang termanfaatkan secara optimal. Hal ini sangat berkaitan dengan kesempatan mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
  • Pertumbuhan ekonomi yang relatif lambat mengakibatkan sector-sektor riil kurang mampu berkembang dan memberikan pendapatan secara merata kepada segenap masyarakat. Hal ini masih terdapatnya masyarakat Desa Tenjolaut berada di bawah garis kemiskinan.
  • Kondisi lingkungan hidup masih memprihatinkan sebagai akibat ekspolitasi, terutama terjadinya pembalakan hutan yang berimplikasi terhadap kerusakan lingkungan secara umum.
  • Masih belum adanya sarana jalan sebagai sarana utama mobilisasi perekonomian, jaringan irigasi, sarana pendidikan, dan juga fasilitas olahraga, serta pelayanan kesehatan masyarakat.
Design : Kang Warsa | Copyright © 2010 Kecamatan Cidadap